Teknik Mikroenkapsulasi Proses Fisika

teknik mikroenkapsulasi proses fisika

  • Kompleks Koaservasi
Metode ini berdasarkan kemampuan polimer kationik dan anionik berinteraksi dalam pelarut air untuk membentuk kompleks koaservasi. Kompleks koaservasi digunakan untuk memproduksi mikrokapsul yang mengandung bahan inti yang berupa minyak wangi, cairan kristal, atau perasa.

Tigas tahapan dalam proses ini adalah penyiapan dispersi atau emulsi, enkapsulasi partikel inti, dan stabilisasi partikel yang telah dienkapsulasi. Pertama tama bahan inti didispersikan ke dalam larutan polimer kationik kemudian larutan polimer anionik di tambahkan kedalam dispersi tersebut. Endapan bahan penyalut di sekitar partikel inti terjadi ketika kedua polimer membentuk kompleks. Proses ini di pengaruhi oleh penambahan garam atau perubahan pH, suhu atau pengenceran medium.

  • Spray Drying
Spray drying merupakan metode mikroenkapsulasi dimana partikel inti didispersikan dalam larutan polimer kemudian di semprotkan kedalam ruangan yang panas. Bahan lapisan penyalut mengeras menyalut partikel inti karena penguapan pelarut sehingga di hasilkan mikrokapsul tipe inti banyak atau matriks. Metode ini umumnya digunakan untuk menyalut minyak, pewangi dan perasa. Efisiensi enkapsulasi material inti antara 50-60%.

  • Fluidized-bed
Teknik ini digunakan untuk mengenkapsulasi partikel padat dan partikel higroskopis dengan adanya perubahan panas. Larutan penyalut di sempotkan pada partikel inti dan penguapan yang cepat membantu pembentukan lapisan luar partikel inti. Ketebalan dan pembentukan lapisan penyalut dapat di sesuaikan dengan keinginan. Teknik fluidized-bed memiliki tiga tipe yaitu penyemprotan dari atas (top spray), penyemprotan dari bawah (bottom spray), dan penyemprotan tangensial (tangential spray).

  • Ekstrusi
Bahan inti dan lapisan penyalut yang keduanya berupa cairan dipompa melalui tube konsentris dan membentuk tetesan tetesan yang di pengaruhi oleh vibrasi. Setiap tetesan mengandung bahan inti yang di kelilingi oleh cairan penyalut. Lapisan penyalut akan mengeras dengan adanya ikatan silang, pendinginan atau penguapan pelarut.

  • Pemisahan Suspensi Dengan Cara Rotasi
Pada proses pemisahan suspensi dengan cara rotasi bahan inti didispersikan dalam larutan penyalut yang di alirkan kedalam cakram yang berotasi. Setiap partikel inti di salut dengan lapisan film penyalut yang di alirkan ke tepi cakram yang berotasi. Mikrokapsul di hasilkan ketika lapisan penyalut memadat karena proses pendinginan. Metode ini dapat digunakan untuk berbagai material dengan volume besar, dapat dilakukan dengan cepat, serta ekonomis. Ukuran mikrokapsul yang dihasilkan kurang dari 150μm (Benoit, epat al 1996).

  • Metode Penggilingan
Metode penggilingan merupakan teknik enkapsulasi bebas pelarut dilakukan untuk mengatasi permasalahan residu pelarut pada bahan aktif dan formulasi farmasetika. Proses ini diawali dengan peleburan serbuk polimer kemudian diakhiri dengan tahap sferonisasi. Polimer di leburkan kemudian obat didispersikan kedalamnya. Suhu yang digunakan melebihi titik leleh polimer yang di pilih. Hasil pelelehan kemudian di bekukan material beku di giling dengan menggunakan rotor speed mill.

Tahap sferonisasi dilakukan karena proses penggilingan menghasilkan mikrokapsul yang berbentuk tidak beraturan dan memiliki rentang ukuran yang lebar. Tahap sferonisasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu proses mekanik dan pemanasan. Proses mekanik menggunakan silinder ekstrudat yang di simpan di atas cakram kemudian di pecah menjadi partikel-partikel kecil.

Partikel yang di hasilkan berukuran lebih dari 200μm sedangkan pada proses pemanasan partikel didispersikan kedalam larutan tween kemudian di keringkan dengan spray dryer dan dengan cepat didinginkan untuk menghasilkan mikropartikel yang berbentuk bulat. Polimer yang dapat digunakan antara lain poli asam laktat, poli asam glikolat, poli (DL-asam laktat-glikolat), poli etilen glikol, poli ( asam ∝-hidroksi-karboksilat) dan eter selulosa.

Teknik mikroenkapsulasi sudah merambah pada industri-industri pangan. Bahan-bahan ingredien pangan yang biasa diekapsulasi adalah asidulan, pewarna, pemanis, pengembang, flavor, vitamin, mineral, dan lemak/minyak. Proses mikroenkapsulasi memiliki beberapa bidang aplikasi umum nya pada industri makanan. Industri makanan menerapkan teknik mikroenkapsulasi ini dengan berbagai alasan yaitu untuk menjaga kestabilan dari bahan inti.

Beberapa keuntungan yang di peroleh dari penggunaan mikroenkapsulasi ini yaitu aroma terlindungi dengan sempurna dan jika dilakukan dengan tepat maka warna alami dari bahan akan bertahan lama, mempunyai umur simpan yang lama dalam berbagai kondisi, siap untuk di campurka pada campuran makanan, bebas dari kebusukan, higienis, dan berkadar air rendah sedangkan kerugian nya adalah penampakan flavor mungkin akan berbeda dari bahan alaminya dan biaya proses ini relatif mahal.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Teknik Mikroenkapsulasi Proses Fisika"

Post a Comment