Proses Pembuatan Serbuk Minuman

proses pembuatan serbuk minuman


Definisi serbuk minuman mengacu kepada definisi serbuk minuman tradisional menurut Standar Nasional Indonesia 1996, yaitu produk bahan minuman berbentuk serbuk atau granula yang di buat dari campuran gula dan buah-buahan atau rempah-rempah dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang di izinkan.

Ada berbagai macam metode yang yang di terapkan pada pembuatan serbuk minuman. Pemilihan metoda tersebut berdasarkan pada pertimbangan ekonomi, sifat bahan baku, ukuran serbuk yang di kehendaki dan sebagainya. Salah satu metoda pembuatan serbuk minuman yang cukup sederhana adalah berdasarkan kristalisasi sukrosa akibat perlakuan panasa yang di berikan pada campuran bahannya.

Pemasakan terus di lakukan sampai air yang terkandung dalam larutan menguap sehingga akan di dapatkan larutan lewat jenuh. Proses pemasakan tersebut mengakibatkan larutan sukrosa mengental sehingga kadar air akan terus berkurang dan akhirnya di hasilkan serbuk minuman. Menurut Mullin 1972, proses enkapsulasi terjadi karena terbentuknya kristal secara spontan dari sukrosa yang di tambahkan dan mampu memerangkap bahan inti baik di dalam maupun di antaraa kristal sukrosa sehingga terbentuklah serbuk minuman.

Menurut Antara 1995, secara umum tahapan proses pembuatan serbuk minuman, secara sederhana adalah meliputi penyiapan larutan sukrosa lewat jenuh pada wajan di atas kompor dan di pertahankan suhu nya untuk menghindari pengkristalan lebih awal penambahan bahan inti kedalam larutan sukrosa yang sudah lewat jenuh, pengadukan untuk mendapatkan campuran yang homogen antara sukrosa dan bahan inti, pengkristalan pada wajan, pengeringan pada oven pada suhu 60 derajat celcius selama 1 jam dan yang terakhir adalah penyeragaman ukuran kristal (serbuk) sehingga di peroleh serbuk minuman yang seragam ukurannya.

Proses pembuatan serbuk minuman yang di lakukan adalah dengan menggunakan alat pengering buatan yaitu mollen dryer. Alat mollen dryer ini digunakan dalam proses pengeringan dan sekaligus membantu pembentukan kristal pada pembuatan serbuk minuman. Alat pengeringan mollen dryer merupakan modifikasi dari alat pengering drum dryer, rotary dryer, dan spray dryer.

Bentuk mollen dryer mirip dengan drum dryer. Pengeringan tipe drum ini merupakan tipe alat pengering yang pada dasar nya terdiri dari satu silinder (drum) dari logam yang berputar sesuai dengan porosnya pada posisi horizontal dan di lengkapi dengan pemanasan internal oleh uap air, air atau medium cairan pemanasan lainnya. Silinder ini berputar sehingga bahan yang berada di dalam drum ikut berputar.

Menurut Ginting 2004, mesin mollen dryer ini memiliki wadah terbuka berbentuk bulat dan bisa berputar dengan kecepatan yang dapat di ukur maksimal kecepatan putarannya adalah 20rpm. Sementara prinsip kerja dari alat ini adalah berdasarkan pada suhu panasa yang diberikan di sertai dengan perputaran silinder (drum) sehingga udara panasa yang di alirkan melalui blower merata keseluruh bagian dari bahan dan memberikan hasil akhir yang maksimal dengan kadar air yang rendah.

Produk yang diharapkan berupa serbuk dengan warna cerah sesuai dengan warna bahan baku aslinya yang bila di larutkan kembali akan menghasilkan warna sesuai dengan warna bahan baku nya. Pembuatan serbuk minuman dengan cara kristalisasi sukrosa merupakan salah satu metode memanfaatkan teknologi enkapsulasi (penyalutan) yang relatif sederhana dalam proses dan peralatan yang di pakai yaitu denga memasukan suatu komponen atau senyawa kedalam dan diantara kristal sukrosa, teknik ini di kenal dengan ko kristalisasi.

Antara 1994, menyebutkan bahwa ko kristalisasi hanya dapat terjadi jika larutan sukrosa keadaan lewat jenuh. Larutan sukrosa lewat jenuh yang di proses melalui pengkonsentrasian di tambahkan material aroma dengan proses pengadukan yang akhirnya menyebabkan campuran sukrosa dan bahan inti mengalami kristalisasi.

Secara umum yang terjadi kendala dalam teknik mikroenkapsulasi adalah biaya dan peralatan. Biaya produksi yang tinggi di sebabkan penggunaan bahan pengemulsi yang relatif mahal seperti gum arab, pati termodifikasi (ß-siklodekstrin), gelatin dan sebagainya. Bahan penyalut pada teknik ko kristaslisasi adalah gula (sukrosa) yang harga nya relatif murah di bandingkan dengan bahan dinding kapsul lainnya, dapat larut dengan cepat, relatif stabil terhadap pengaruh panas dan memiliki masa simpan yang cukup lama pada suhu ruang.

Namun demikian teknik ini merupakan perkembangan yang terbaru dalam dunia enkapsulasi yang masih perlu di pelajari untuk mendapatkan kondisi optimum dari segi proses pengolahan, kualitas produk, maupun biaya. Penambahan sukrosa dengan konsentrasi yang tinggi disertai proses pemanasan dapat mempercepat pembentukan kristalisasi gula karena padat konsentrasi kurang lebih 70%b/b merupakan titik kristalisasi sukrosa. Kristalisasi ini dapat menimbulkan tekstur produk menjadi sangat keras, Winarno 1997.

Menurut Antara 1997, Untuk pembuatan serbuk minuman sehat pada umumnya digunakan perbandingan antara bahan dengan sukrosa adalah 1:1 sampai 1:2 .

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Proses Pembuatan Serbuk Minuman"

Post a Comment