- Pemilihan Bahan Baku
Proses pemilihan bahan baku bertujuan untuk mendapatkan buah labu kuning yang segar, tidak cacat dan tidak memar serta tidak terlalu tua dan tidak teralu muda (matang muda) dengan daging buah yang tebal dan berwarna kuning.
- Pemotongan
Pemotongan-pemotongan daging buah labu kuning berfungsi untuk menyeragamkan bentuk potongan. Pemotongan di lakukan dengan menggunakan stainless steel agar tidak menimbulkan reaksi pada bahan yang dapat mempercepat pencoklatan.
- Pengupasan
Proses pengupasan di lakukan dengan cara manual adapun tujuannya yaitu untuk membuang bagian yang tidak yaitu pengupasan kulit buah labu kuning segar, proses pengupasan sebaiknya menggunakan pisau stainless steel karena tidak menimbulkan reaksi dengan bahan yang dapat mempercepat pencoklatan.
- Penghilangan Biji
Pemotongan di lakukan secara manual menggunakan pisau stainless steel tujuan nya membuang bagian yang tidak di kehendaki seperti biji, serabut, tangkai.
- Perendaman Larutan Na-metabisulfit 0,3%
Perendaman di lakukan selama 5 menit untuk menghindari kontak langsung dengan udara yang menyebabkan kerusakan pada daging buah labu kuning. Larutan Na-bisulfit 0,3% untuk mempertahankan warna labu kuning.
- Pencucian
Proses pencucian bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada daging buahnya. Pencucian di lakukan dengan air mengalir hingga daging buah labu kuning tersebut benasr-benar bersih.
- Pengecilan Ukuran
Pengecilan ukuran bertujuan untuk memperluas permukaan hingga mempermudah penguapan air pada saat pengeringan serta meningkatkan efektifitas pada saat blansing. Pengecilan ukuran di lakukan dengan ukuran 6x4 cm menggunakan pisau stainless steel kemudian dengan menggunakan pemotong dengan ketebalan kurang lebih 1,5 mm.
- Blansing
Blansing merupakan proses perlakuan panas yang bertujuan untuk menghambat aktivitas enzim dan mempertajam flavour serta warna. Biasanya flavour bahan yang tidak di sukai dapat di hilangkan dan warna asli bahan seperti buah dan sayuran yang berwarna kuning akan nampak lebih tajam, blansing di lakukan dengan cara blansing uap selama 3 menit.
- Pendinginan
Proses pendinginan di lakukan untuk mencegah efek panas berlebih (over heating) dan meminimalisasi perubahan komponen gizi yang larut dalam air dan tidak tahan panas. Pendinginan di lakukan dengan cara di angin-angin di udara terbuka.
- Pengeringan
Pengeringa bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam bahan sampai batas sesuai untuk produk tepung yaitu kurang lebih 13% dan memperoleh kepingan labu kuning yang kering tetapi rapuh sehingga memudahkan pada proses penggilingan. Pengeringan di lakukan dengan cara menghamparkan buah labu kuning merata di atas plastik tahan panas kemudian di keringkan dengan menggunakan dengan oven kabinet pada suhu kurang lebih 60 derajat celcius selama 14 jam.
- Penggilingan
Proses penggilingan bertujuan untuk mengecilkan ukuran dari gaplek hasil pengeringan. Kepingan labu kuning yang telah kering dapat serta di giling dan di hancurkan menggunakan grinder hingga labu kuning hancur dan menjadi bubuk atau tepung.
- Pengayakan
Pengayakan di lakukan untuk mendapatkan tepung labu kuning yang memiliki ukuran dan kehalusan yang homogen. Pengayakan dengan meggunakan saringan 60 mesh, tepung yang lolos ayakan di tampung dalam tempat tersendiri dan yang tidak lolos ayakan dapat di giling kembali.
Belum ada tanggapan untuk "Proses Pembuatan Tepung Labu Kuning"
Post a Comment