Mikroenkapsulasi adalah suatu proses penyalutan bahan-bahan ini yang membentuk cair atau padat dengan menggunakan suatu bahan penyalut khusus yang membuat partikel-partikel inti mempunyai sifat fisika dan kimia seperti yang dikehendaki, Othmer 1969. Bahan penyalut yang berfungsi sebagai dinding pembungkus bahan inti tersebut di rancang untuk melindungi bahan-bahan terbungkus dari faktor-faktor yang dapat menurunkan kualitas bahan tersebut, Rosenberg et al. 1990.
Antara 1994, menjelaskan bahwa mikroenkapsulasi merupakan langkah atau aktivitas yang secara umum mirip dengan teknologi pengemasan dalam hal ini pengemasan zat padat, zat cari atau gas kedalam suatu bentuk mikrokapsul yang sewaktu-waktu dapat melepaskan zat-zat tersebut dalam kondisi tertentu.
Bakan 1973, menambahkan bahwa pada proses mikroenkapsulasi bahan-bahan inti tersebut di bungkus oleh dinding polimer tipis. Proses mikroenkapsulasi umumnya bertujuan untuk menghasilkan partikel-partikel padatan yang telah di lapisi oleh bahan penyalut tertentu.
Bahan penyalut adalah bahan-bahan yang berfungsi untuk menyalut atau membungkus bahan inti selama proses pemadatan atau pengeringan selain untuk memperbesar volume dan meningkatkan jumlah total padatan, juga dapat mencegah kerusakan bahan oleh panas karena waktu kontak yang singkat, Master 1979.
Jenis bahan penyalut yang bisa digunakan dalam proses mikroenkapsulasi
Golongan | Jenis |
---|---|
Gum | Gum arab, agar, natrium alginat, karagenan |
Karbohidrat | Pati, dekstrin, sukrosa, sirup jagung, CMC, etil selulosa, metil selulosa, nitro selulosa, asetil selulosa, asetat pitat selulosa, asetat butilat pitat selulosa. |
Lemak | Lilin, parafin, tristearin, asam stearat, monogliserida, digliserida, lilin tawon, minyak, lemak, minyak kertas. |
Bahan anorganik | Kalsium fosfat, silikat, tanah liat. |
Protein | Gluten, kasein, gelatin, albumin |
Sumber : Jackson and Lee 1991.
Beberapa metode proses mikroenkapsulasi yang sudah di evaluasi dan di komersilkan untuk penggunaan pada bahan makanan yaitu dengan metode spray drying, penyalutan dengan suspensi udara, extrusion, dan spray cooling atau spray chiling, Dziezak 1988.
Metode yang lain adalah metode ko-kristalisasi yaitu metode atau teknik perkembangan terbaru dalam dunia enkapsulasi yang masih perlu di pelajari untuk mendapatkan kondisi optimum, Antara 1993. Teknik mikroenkapsulasi sudah merambah pada industri-industri pangan.
Bahan-bahan ingredien pangan yang biasa di enkapsulasi adalah asidulan, pewarna, pemanis, pengembang, flavor, vitamin, mineral, dan lemak atau minyak. Proses mikroenkapsulasi memiliki beberapa bidang aplikasi umumnya pada industri makanan.
Industri makanan menerapkan teknik mikroenkapsulasi ini dengan berbagai alasan yaitu untuk menjaga kestabilan dari bahan inti. Beberapa keuntungan yang di peroleh dari penggunaan mikroenkapsulasi ini yaitu aroma terlindungi dengan sempurna dan jika di lakukan dengan tepat maka warna alami dari bahan akan bertahan lama mempunyai umur simpan yang lama dalam berbagai kondisi siap untuk di campurkan pada campuran makanan, bebas dari kebusukan, higienis dan berkadar air rendah.
Sedangkan kerugiannya adalah penambahan flavor mungkin akan berbeda dari bahan alaminya dan biaya proses ini relatif mahal, Heath 1986.
Belum ada tanggapan untuk "Mikroenkapsulasi "
Post a Comment