Jenis-Jenis Tanaman Sorgum dan Pemanfaatannya

jenis tanaman sorgum



Tanaman sorgum merupakan tanaman multiguna yang memiliki kandungan nutrisi tinggi sehingga dapat menjadi salah satu alternatif pemecahan krisis pangan dan energi yang terjadi di Indonesia. Biji, batang dan daun tanaman sorgum dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia, ternak unggas dan ternak ruminansia.

Berdasarkan pemanfaatannya tanaman sorgum di klasifikasikan kedalam empat golongan yaitu (1) sorgum biji (grain sorghum) yang digunakan sebagai makanan pokok di daerah tropis, (2) sorgum manis (sorgo/sweet sorghum) yang digunakan sebagai bahan untuk pembuatan minuman beralkohol, sirup, etanol dan makanan ternak, (3) sorgum sapu (broom sorghum) yang digunakan sebagai bahan industri sapu/sikat, antara lain Kaoliang dan Technicum Jav dan (4) sorgum rumput (grass sorghum) yang digunakan sebagai makanan ternak antara lain Sudan Grass dan Johnson grass (VASAT, 2008 dan U.S. Grains Council, 2008).

Sorgum biji lebih banyak dikonsumsi sebagai bahan pangan. Jenis-jenis sorgum biji adalah Durra dengan warna biji putih dan cokelat, Feterita dengan warna biji putih, Hegari dengan warna biji putih suram dan Guineense dengan warna biji putih dan merah lembayung (Hubeis, 1984).


Kultivar sorgum unggul di Indonesia menurut Direktorat Serealia (2004), adalah Malang26, Birdproof, Katengu, Pretoria, Darsa, dan Cempaka. Selain itu kultivar lain yang dikembangkan oleh Balai Penelitian Tanaman Pangan Bogor, meliputi UPCA-S1, UPCA-S2, No.46, No.6C, dan No.7C. Selanjutnya telah di lepas pada tahun 2001 kultivar sorgum unggul terbaru yaitu Kawali dan Numbu yang berasal dari India. Keduanya di tanam di Jawa Tengah antara lain daerah Demak dan Gunungkidul serta Bantul, Yogyakarta.

Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) juga melakukan pemuliaan tanaman sorgum dengan teknik mutasi isotop dan radiasi dan menghasilkan galur B100, B95, B72, dan B68 dengan menggunakan induk jenis Durra. Jenis-jenis ini memiliki sifat-sifat agronomi yang unggul dan berkualitas baik (Soeranto, 2004).

Beberapa kultivar sorgum juga telah dikembangkan oleh Universitas Padjajaran. Kultivar yang dihasilkan berwarna biji putih yaitu AZ Unpad 1-1, AZ Unpad 2-1, AZ Unpad 2-2, AZ Unpad-3 dan yang berwarna biji cokelat yaitu SS Unpad-1.

Dalam perdagangan komoditas biji sorgum, USDA Federal Grain Inspection Service (FGIS) mengklasifikasikan komoditas sorgum menjadi empat golongan berdasarkan ada tidaknya tanin pada testa yaitu, sorghum, white sorghum, tannin sorghum dan mixed sorghum (U.S. Grains Council, 2008). Karakteristik golongan komoditas sorgum ini sebagai berikut :

  1. Sorghum : komoditas sorgum ini memiliki kandungan tanin rendah. Biji tidak memiliki testa dan terdiri dari kira-kira 98% biji white sorghum serta mengandung tidak lebih 3% tannin sorghum. Warna perikarp biji dalam golongan ini dapat putih, kuning, merah muda, jingga, merah atau cokelat.

  2. White sorghum : komoditas sorgum ini mempunyai biji dengan kandungan tanin rendah, tidak memiliki pigmen pada testa dan mengandung tidak lebih dari 2% jenis-jenis sorgum lainnya. Warna perikarp sorgum ini adalah putih.

  3. Tannin sorghum : komoditas sorgum ini memiliki biji dengan kandungan tanin tinggi, khususnya pada testa dan mengandung tidak lebih dari 10% non-tannin sorghum. Warna biji yang termasuk golongan ini biasanya cokelat.

  4. Mixed sorghum : komoditas sorgum ini terdiri dari campuran biji sorgum dengan pigmen pada testa (pigmented testa) dan yang tidak memiliki pigmen pada testa (non-pigmented testa).


Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Jenis-Jenis Tanaman Sorgum dan Pemanfaatannya"

Post a Comment