Tanaman Rosella

tanaman rosella

Pemenuhan kebutuhan pangan semakin banyak dan beraneka ragam seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk indonesia. Upaya untuk memenuhi kebutuhan ini di kembangkan program selain di orientasikan pada perluasan areal pertanian juga di arahkan pada usaha pencarian dan pengembangan sumber pangan potensial yang belum di manfaatkan.

Salah satu jenis tanaman yang dapat di kembangkan menjadi produk pangan baru adalah tanaman rosella. Tanaman rosella adalah sejenis semak (perdu) penghias di hampir seluruh wilayah tropis dunia. Di indonesia tanaman rosella banyak di manfaatkan sebagai tanaman hias. Selain sebagai tanaman hias saat ini rosella juga banyak di manfaatkan sebagai tanaman obat tradisional karena memiliki banyak kandungan senyawa yang dapat di manfaatkan bagi tubuh.

Kanduangan vitamin bunga rosella cukup lengkap yaitu vitamin A, C, D, B1 dan B2 . Kelopak bunga rosella juga mengandung flavonoid, kalsium, magnesium, beta-karoten, fosfor, zat besi, asam organik, asam amino essensial (lisin atau arginin) polisakarida dan omega 3.

Dalam seratus gram kelopak bunga rosella yang di ukur dengan metode HPLC memiliki kandungan asam askorbat, beta-karoten, dan likopen masing-masing sebesar 141,09 mg; 1,88 mg; 164,34 mg. Selain itu dalam kelopak bunga rosella juga memiliki antosianin delphinidin-3-sambubioside dan cyanidin-3-sambubioside. Hong dan Wrostlad 1990, menyatakan kelopak bunga rosella mengandung vitamin A, riboflavin, niacin, kalsium dan besi.

Kelopak bunga rosella mempunyai daya tahan simpan yang relatif singkat jika di simpan pada suhu ruang oleh karena itu setelah di panen kelopak bunga rosella di pisahkan dari bijinya kemudian di keringkan. Kelopak bunga rosella yang telah di keringkan dikenal dengan nama teh rosella.

Teh rosella memiliki kandungan asam sitrat dan asam malat yang menambah sensasi asam yang menyegarkan ketika kelopak di seduh. Teh rosella juga mengandung pigmen antosianin yang memberika warna merah pada air seduhannya. Teh rosella juga mengandung protein, karbohidrat, serat, mineral, kalori, dan berbagai vitamin sehingga dapat di jadikan bahan minuman pemulih stamina, Suryaatmaja 2008.

Salah atu produk minuman tersebut adalah sirup, pengolahan teh rosella menjadi sirup dapat meningkatkan nilai guna dan keanekaragaman produk olahan rosella. Sirup merupakan larutan gula pekat (sakarosa, high fructose syrup atau gula invert lainnya) dengan atau tanpa penambahan bahan tambahan makanan yang di izikan Badan Standarisai Nasional 1994.

Sirup termasuk minuman ringan yaitu minuman yang tidak mengandung alkohol baik yang berkarbonat atau tidak berkarbonat. Sirup rosella di buat dengan cara menambahkan gula pada ekstrak teh rosella. Menurut suyitno dkk 1989, ekstraksi merupakan salah satu cara pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu bahan yang merupakan sumber komponen tersebut. Ekstraksi dapat di lakukan dengan penekanan, pemanasan dan menggunakan pelarut.

Ekstraski di maksudkan untuk mendapatkan komponen yang terkandung dalam teh rosella terutama pigmen antosianin yang memberikan warna merah, asam sitrat dan asam tartat yang memberikan rasa asam. Semakin besar konsentrasi ekstrak teh rosella maka warnanya semakin merah dan rasanya semakin asam sehingga dapat mempengaruhi karakteristik sirup teh rosella.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Tanaman Rosella"

Post a Comment